0 items / $0.00
Rental Mobil Yang Murah Di Lombok

Cara Menyantuni Anak Yatim Sesuai Anjuran Nabi

Cara Menyantuni Anak Yatim Sesuai Anjuran Nabi

Ada lebih berasal dari satu keutamaan bagi mereka yang menjadi penyantun anak yatim. Pertama, mereka dapat menjadi tetangga Rasulullah SAW di surga kelak. Kedua, menyantuni anak yatim dapat membersihkan pikiran mereka dan juga melembutkan dan menghalau kekerasan hatinya. Nabi SAW bersabda, “Bila engkau menginginkan hati menjadi lembut dan damai dan juga permintaan (yang baik) tercapai, maka sayangilah anak yatim, usaplah kepalanya, dan berilah dia makanan yang seperti engkau makan. Bila itu engkau lakukan, hatimu dapat tenang, lembut, dan juga keinginanmu (yang baik) dapat tercapai” (HR Thabrani).

Ketiga, menjadi penyembuh berasal dari berbagai penyakit kejiwaan. Keempat, mempunyai kepedulian sosial gara-gara menolong dan menolong orang yang membutuhkan, sebagaimana diajarkan di dalam Islam https://makanberkah.com/ .

Bagaimanakah cara menyantuni anak yatim yang paling ideal? Untuk menjawabnya, mampu dilihat berasal dari kisah berikut.

Suatu hari, Zainab--istri Ibnu Mas'ud--pergi hendak menemui Rasulullah SAW. Di depan pintu area tinggal beliau, ternyata tersedia seorang perempuan berasal dari golongan Anshar yang juga menginginkan menemui Nabi Muhammad SAW.

Zainab pun  bicara kepadanya dan memohon kepada Bilal untuk memberikan kepada Rasulullah SAW, tersedia dua orang perempuan yang sedang menanti di depan pintu area tinggal beliau. Zainab menginginkan menanyakan berkenaan sedekah kepada suami dan anak-anak yatim di area tinggal mereka. Apakah mereka itu dapat mendapat balasan pahala?

Bilal pun masuk dan memberikan pertanyaan tersebut. Rasulullah SAW bertanya, "Siapa mereka berdua?"

Bilal menjawab, "Seorang wanita Anshar dan Zainab."

Nabi SAW bertanya, "Zainab yang mana?"

"Zainab istri Abdullah (Ibnu Mas'ud)."

Kemudian, Rasulullah SAW bersabda kepada Bilal, "Mereka berdua memperoleh dua pahala, yaitu pahala melindungi kekerabatan dan pahala sedekah" (HR Bukhari dan Muslim).

Dari keterangan di atas, hakikatnya menyantuni anak yatim itu adalah dengan dengan cara membawa anak yatim ke di dalam keluarga.

Keluarga Muslimin memenuhi kebutuhannya, mengajari dan mendidiknya sampai akil balig. Itulah wujud santunan kepada anak yatim yang paling utama.

Penjamin anak yatim kudu memperlakukan mereka seperti keluarganya sendiri di dalam berkenaan sandang, pangan, dan pendidikan. Itulah yang dilaksanakan para sahabat, sebagaimana dideskripsikan di dalam hadis di atas.